6 Tips yang Perlu Anda Pahami Agar Tidak Tersesat di Masjidil Haram
Hal yang sering dialami oleh para jamaah ketika di tanah suci, tepatnya di Masjidil Haram biasanya adalah tersesat atau terpisah dari rombongan. Kejadian ini disebabkan banyaknya pintu masuk Masjidil Haram yang membuat jamaah tidak paham ketika keluar masuk Masjidil Haram melalui pintu yang mana. Membludaknya jumlah jamaah yang berada di Masjidil Haram saat musim haji dan umrah juga menjadi penyebab.
Nah, ada enam tips yang dapat Anda kerjakan supaya tak tersesat saat berada di Masjidil Haram. Yang jelas, pertama Anda tidak perlu panik agar bisa berfikir jernih untuk bertemu rombongan Anda kembali. Berbagai antisipasi perlu Anda siapkan agar mampu mengatasi hal ini.
Photo by Ömer F. Arslan on Unsplash
Inilah tips lengkap supaya Anda tak tersesat saat berada di Masjidil Haram. Ikuti sampai tuntas ya!
Mengingat Pintu Masuk
Pertama yang harus Anda perhatikan adalah mengingat pintu masuk yang Anda masuki saat berada di Masjidil Haram. Mengapa? Sebab di Masjidil Haram, pintu masuk dapat diakses pula sebagai pintu keluar.
Namun seringkali jamaah bingung dan tersesat karena tak mengetahui harus keluar pintu mana.
Perlu diketahui, terdapat 4 pintu utama Masjidil Haram yang bisa dilalui yaitu: pintu King Abdullah, pintu King Abdul Aziz, pintu Fateh Gate, dan pintu King Fahd Gate.
Ada kurang lebih 45 pintu biasa, tetapi secara keseluruah total akses menuju kawasan Ka’bah bisa mencapai 120 akses.
Rata-rata pintu masuk di Masjidil Haram bentuknya mirip. Dan terus bertambah jumlahnya seiring perluasan masjid. Jadi, jika Anda tak ingin tersesat, upayakan untuk menghafalkan bahkan menulis nomor dan nama pintu yang dilewati.
Lihat Letak Zam-Zam Tower
Zam-zam Tower adalah bangunan yang cukup menonjol di Masjidil Haram. Bentuknya berupa bangunan yang menjulang dengan tinggi 601 meter, dengan jam besar warna hijau di bagian menaranya. Cobalah melihat ke atas untuk mengetahui posisi Zam-zam Tower untuk menentukan memilih masuk atau keluar pintu yang mana.
Menara yang aslinya bernama Abraj Al Bait ini terletak tepat di depan pintu King Abdul Aziz. Sehingga, Zam-zam Tower dapat menjadi acuan bagi Anda saat kesasar di Masjidil Haram. Anda bisa memilih pintu masuk King Abdul Aziz sebagai pintu masuk sekaligus akses keluar supaya tidak tersesat.
Bertanya Kepada Petugas
Terpisah dari rombongan tentunya membuat Anda menjadi panik dan tak tahu harus tanya kepada siapa. Nah, kabar baiknya, ada petugas yang berjaga 24 jam di Masjidil Haram selama musim haji yakni Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH). Anda bisa bertanya kepada petugas tersebut jika Anda nyasar.
Petugas tersebut berjaga di 4 titik di kawasan Masjidil Haram sehingga bisa dengan mudah ditemukan. Keempat titik itu adalah zona thawaf, area di antara zona thawaf dan sa’i, wilayah berakhirnya sa’i yakni bukit Marwah dan terakhir di sekitar pintu King Abdul Aziz dekat Zam-zam Tower.
Petugas ini dapat menghubungkan Anda dengan ketua rombongan, bahkan bersedia membantu mengantarkan Anda sampai ke penginapan. Sehingga Anda perlu membekali diri identitas diri dan nomor kontak ketua atau anggota rombongan Anda untuk mempermudah pencarian.
Selalu Pergi Secara Berombongan
Masjidil Haram memiliki area yang sangat luas dibandingkan dengan masjid lainnya. Anda bisa saja berangkat sendiri ke Masjidil Haram, namun ketika Anda mengalami hal yang tidak terduga seperti tersesat, akan lebih baik jika Anda masih dengan rombongan walaupun cuma beberapa orang.
Selain itu, dengan adanya kawan yang satu rombongan, Anda dapat berdiskusi untuk menentukan langkah yang harus diambil ketika tersesat. Secara psikologis, Anda juga tidak akan mudah panik, dibandingkan ketika tersesat sendirian.
Membuat Kesepakatan Titik Kumpul
Menentukan titik kumpul ini biasa dilakukan oleh ketua rombongan. Anda dapat mencatat di mana lokasi yang disepakati untuk berkumpul saat keluar dari Masjidil Haram bersama-sama. Penentuan lokasi sebaiknya memilih tempat-tempat yang tidak sulit ditemukan, contohnya di dekat lampu hijau tempat dimulai dan berakhirnya thawaf atau bisa juga di sekitar pintu King Abdul Aziz.
Membawa Alas Kaki
Karena takut tertinggal kawan satu rombongan, hal yang seringkali dilupakan para jamaah adalah keluar dari Masjidil Haram tanpa menggunakan alas kaki. Hal ini bisa berbahaya, sebab kaki bisa melepuh.
Jadi, usahakan untuk selalu menyiapkan sandal dalam kantong sandal yang dapat dibawa kemanapun agar tidak bingung mencari alas kaki. Juga menghindari dari resiko ketinggalan rombongan yang membuat Anda tersesat.
Image by Leonardo Valente from Pixabay
Nah, itu tadi beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar tidak kesasar ketika di Masjidil Haram. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa Anda siapkan untuk antisipasi saat Anda benar-benar mengalami hal seperti ini. Antara lain
- Mencatat nomor kontak pemandu rombongan yang bisa dihubungi. Agar dapat Anda perlihatkan kepada petugas untuk bertemu kembali rombongan Anda.
- Membiasakan diri selalu membawa kartu identitas diri Anda yang lengkap di tas kecil. Hal ini memudahkan Anda menunjukkan ke petugas yang membantu Anda ketika tersesat agar menemukan kembali rombongan Anda.
- Terakhir, mencatat nama hotel tempat Anda menginap saat di Tanah suci. Anda bisa saja terlupa jika hanya mengingat nama hotel yang Anda tempati. Berbeda saat Anda mencatatnya secara khusus di buku. Jadi setidaknya Anda bisa bertanya untuk bisa pulang ke hotel ketika tersesat.
Itulah tips lengkap agar Anda tak kesasar di Masjidil Haram. Pastinya, kita tak mengharap akan mengalami hal tersebut. Tetapi, setidaknya Anda dapat mengantisipasi dan siap menghadapi kejadian seperti ini. Semoga haji dan umrah Anda berjalan dengan lancar.